Wednesday, April 6, 2011

Download Gratis Ebook 10 Kiat Mencapai Sukses Bisnis

Ebook 10 Kiat Mencapai Sukses Bisnis ini disarikan dari buku klasik yang berjudul “The Greatest Salesman in the World” karangan O.G. Mandino. Buku ini menjadi buku klasik karena isi dan latar belakang yang terdapat dalam buku ini memang berasal dari zaman kelahiran Yesus Kristus.

Dan meski adakalanya kiat-kiat kuno biasanya dianggap ketinggalan zaman dan tidak bisa dipakai lagi. Namun buku saku “The Greatest Salesman in the World” karangan O.G. Mandino ini menceritakan dengan manisnaya sepuluh kiat mencapai sukses di bidang bisnis. Kesepuluh kiat yang berasal dari zaman kelahiran Yesus Kristus ini masih relevan untuk diterapkan di zaman sekarang. Dan tidak hanya di bidang bisnis, tapi di segala bidang. Disamping itu, kata yang terangkai dalam buku ini begitu bersahaja namun puitis. Bersahaja yang membuatnya mudah dimengerti dan diikuti tapi kalimat per kalimat yang terangkai begitu indah. Dibawah ini saya cuplikkan isi dari buku ini:

Petunjuk kesepuluh

Adakah orang yang tak meneriakkan Tuhannya bila dilanda kesusahan? Kendati ia mungkin tak percaya bahwa Ia sungguh ada, namun bila ditimpa bahaya, kematian atau peristiwa di luar nalar, ia akan mengaduh dan memanggil-Nya. Darimana asal jeritan yang meluncur lepas dari mulut setiap manusia pada saat-saat semacam ini?

Cobalah gerakkan tanganmu tiba-tiba di depan mata seseorang dan pelupuknya akan terpejam. Ketuklah tiba-tiba lututnya, dan kakinya pun pasti terlonjak. Kejutkan ia saat berada di kegelapan dan dari mulutnya akan terlontar kalimat, “Ya, Tuhan!”

Bukankah jeritan ini adalah sebentuk doa? Sepantasnyalah bila aku pun berdoa, walau jeritan yang kulontarkan bukanlah sekedar jeritan kosong karena yang aku inginkan adalah bimbingan-Nya, agar Ia berkenan menunjukkan jalan bagiku, untuk menggapai cita-citaku.

Takkan pernah aku memohon harta dunia. Yang kumohon adalah tuntunan untuk meraihnya, dan doaku pasti akan didengarkan.

Mungkin saja bimbingan itu benar-benar Ia berikan; atau sama sekali tidak Ia berikan. Bukankah keduanya merupakan jawaban-Nya? Bila seorang anak meminta roti kepada ayahnya namun yang diinginkan tak segera ia terima; bukankah itu berarti bahwa sang ayah telah memberikan tanggapannya?

Oleh karena itu aku akan selalu mendambakan bimbingan, dengan sebentuk doa berikut ini:

Ya, Tuhan Maha Pencipta, tolonglah aku.
Hari ini aku lahir kembali di dunia, telanjang dan sebatang kara. Tanpa bimbingan-Mu, keberhasilan dan kebahagiaan akan menjauh daripadaku.

Aku tak hendak memohon busana, emas ataupun kesempatan yang seimbang dengan kemampuanku; yang kuminta adalah bimbingan-Mu agar aku berhasil memanfaatkan kemampuan sebanyak kesempatan yang terbuka bagi diriku.

Kau ajarkan pada singa dan burung garuda bagaimana berburu dan perkasa dengan cakar dan taring mereka. Ajarilah aku berburu dengan kata dan menjadi kaya akan cinta, agar di mata sesamaku aku bagai singa, dan di tempat kerja aku bagaikan seekor burung garuda.

Tolonglah aku agar tetap bersahaja dalam menghadapi hambatan dan kegagalan, namun jangan Kau jauhkan keberhasilan dan kemenangan dari pandangan mataku.

Berikan padaku tugas yang telah gagal dilakukan oleh rekan-rekanku, dan bimbinglah aku untuk memetik benih keberhasilan, dari kegagalan yang mereka lakukan.

Berikan aku waktu yang cukup untuk mencapai tujuan hidupku, dan bimbinglah aku untuk memperlakukan setiap hari yang Kau berikan sebagai hariku yang terakhir, pimpinlah aku mengatur kata-kataku, agar yang terdengar selalu bernas; dan jauhkan aku dari omong kosong yang menyakitkan.

Bimbinglah aku agar selalu mau mencoba dan mencoba, dan buatlah agar aku selalu waspada untuk mencium setiap kesempatan yang dibukakan bagiku. Limpahilah diriku dengan kesabaran dan tolonglah diriku agar mampu memusatkan seluruh tenaga dan kekuatanku.

Basuhlah diriku dengan kebiasaan yang terpuji, agar yang buruk pun akan larut dari kehidupanku. Berkatilah diriku agar memiliki rasa iba terhadap sesamaku. Tolonglah aku agar selalu menyadari bahwa segala-galanya akan berakhir. Ingatkanlah diriku agar tak pernah lupa menghitung semua rahmat yang Kau karuniakan kepadaku.

Isilah kehidupanku dengan cinta, agar musuh mau berteman dengan diriku. Bukalah mataku lebar-lebar, ya, Tuhan Allahku, agar aku selalu dijauhkan dari kebencian.

Namun segala-galanya menurut kehendak-Mu, ya, Tuhan Allahku. Walau aku ini kecil, Kau buat diriku lain dari mereka. Bukankah itu berarti bahwa bagiku telah Kau sediakan tempat serta tugas yang khusus pula?

Oleh karena itu, ya Tuhanku, bimbinglah tanganku; tunjukkan padaku jalan yang terbaik. Biarlah aku menjadi seperti rencana-Mu; biarlah benih yang Kau tanam dan Kau pilih berkembang di seluruh kebun anggur dunia.

Tolonglah aku, ya, Allah Tuhanku!

******


Sangat indah bukan? Jika Anda ingin membaca keseluruhannya silahakan download ebook: 10 Kiat mencapai Sukses Bisnis ini dengan cara meng-klik button download di bawah ini:




Selamat membaca dan semoga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya akan mampu membuka pintu kesuksesan bagi Anda semua. Semoga…

Kekayaan Manusia yang Terbesar

Bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan jauh di jalur-jalur cukup, segera akan mengerti, memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar.


Seorang sahabat yang mulai kelelahan hidup, pagi bangun, berangkat ke kantor, pulang malam dalam kelelahan, serta amat jarang bisa merasakan sinar matahari di kulit, kemudian bertanya, “Untuk apa hidup ini?” Ada juga orang yang sudah benar-benar telah mengungsi (kecil mengungsi di rumah orang tua, dewasa mengungsi ke lembaga pernikahan, tua mengungsi di rumah sakit), dan juga bertanya serupa. Objek sekaligus subjek yang dikejar dalam hidup memang bermacam-macam. Ada yang mencari kekayaan, ada yang mengejar keterkenalan, ada yang lapar dengan kekaguman orang, ada yang demikian seriusnya di jalan-jalan spiritual sampai mengorbankan hampir segala-galanya. Dan tentu saja sudah menjadi hak masing-masing orang untuk memilih jalur bagi dirinya sendiri.

Namun yang paling banyak mendapat pengikut adalah mereka yang berjalan atau berlari memburu kekayaan (luar maupun dalam). Pedagang, pengusaha, pegawai, pejabat, petani, tentara, supir, penekun spiritual sampai dengan tukang sapu, tidak sedikit yang kepalanya diisi oleh gambar-gambar hidup agar cepat kaya. Sebagian malah mengambil jalan-jalan pintas.

Yang jelas, pilihan menjadi kaya tentu menjadi sebuah pilihan yang bisa dimengerti. Terutama dengan kaya materi manusia bisa melakukan lebih banyak hal. Dengan kekayaan di dalam, manusia bisa berjalan lebih jauh di jalan-jalan kehidupan. Dan soal jalur menjadi kaya mana yang akan ditempuh, pilihan yang tersedia memang amat melimpah. Dari jualan asuransi, ikut MLM, memimpin perusahaan, jadi pengusaha sampai dengan jadi pejabat tinggi. Namun, salah seorang bijak dari timur pernah menganjurkan sebuah jalan: Contentment is the greatest wealth. Tentu agak unik kedengarannya terutama di zaman yang serba penuh dengan hiruk pikuk pencarian keluar. Menyebut cukup, sebagai kekayaan manusia terbesar, tentu bisa dikira dituduh miring.

Ada yang mengira itu menganjurkan kemalasan, ada yang menuduh anti kemajuan, dan tentu saja tidak dilarang untuk berpikir seperti ini. Cuman, bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan jauh di jalur-jalur “cukup”, segera akan mengerti, memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar. Bukan merasa cukup kemudian berhenti berusaha dan bekerja. Sekali lagi bukan. Terutama hidup serta alam memang berputar melalui hukum-hukum kerja. Sekaligus memberikan pilihan-pilihan yang mengagumkan, bekerja dan lakukan tugas masing-masing sebaik-baiknya, namun terimalah hasil dengan rasa cukup.

Dan ada yang berbeda jauh di dalam sini, ketika tugas dan kerja keras sudah dipeluk dengan perasaan cukup. Tugasnya berjalan, kerja kerasnya juga berputar. Namun rasa syukurnya mengagumkan. Sekaligus membukakan pintu bagi perjalanan kehidupan yang penuh dengan kemesraan. Tidak saja dengan diri sendiri, keluarga, tetangga serta teman. Dengan semua perwujudan Tuhan, manusia mudah terhubung ketika rasa syukurnya mengagumkan. Tidak saja dalam keramaian manusia menemukan banyak kawan, di hutan yang paling sepi sekalipun menemukan banyak teman.

Dalam terang cahaya pemahaman seperti ini, rupanya merasa cukup jauh dari lebih sekedar memaksa diri agar lebih damai. Awalnya, apapun diikuti keterpaksaan. Namun begitu merasa cukup nyamanlah yang merupakan sarang laba-laba kehidupan. Di mana semuanya (manusia, binatang, tetumbuhan, batu, air, awan, langit, matahari, dll) serba terhubung sekaligus menyediakan rasa aman nyaman di sebuah titik pusat.

Orang tua mengajarkan hidup berputar seperti roda. Dan setap pencaharian keluar yang tidak mengenal rasa cukup, mudah sekali membuat manusia terguncang menakutkan di pinggir roda. Namun di titik pusat, tidak ada putaran. Yang ada hanya rasa cukup yang bersahabatkan hening, jernih sekaligus kaya. Bagi yang belum pernah mencoba, apalagi diselimuti ketakutan, keraguan dan iri hati, hidup di titik pusat berbekalkan rasa cukup memang tidak terbayangkan. Hanya keberanian untuk melatih dirilah yang bisa membukakan pintu dalam hal ini.

Hidup yang ideal memang kaya di luar sekaligus di dalam. Dan ini bisa ditemukan orang-orang yang mempu mengkombinasikan antara kerja keras di satu sisi, serta rasa cukup di sisi lain. Bila orang-orang seperti ini berjalan lebih jauh lagi di jalan yang sama, akan datang suatu waktu di mana bahagia dengan hidup yang bodoh di luar, namun pintar mengagumkan di dalamnya. Ini bisa terjadi, karena rasa cukup membawa manusia pelan-pelan mengurangi ketergantungan akan penilaian orang lain. Jangankan dinilai baik dan pintar, dinilai buruk sekaligus bodoh pun tidak ada masalah.

Salah atu manusia yang sudah sampai di sini bernama Susana Tamaro. Dalam novel indahnya berjudul Pergi Kemanapun Hati Membawamu. Ia kurang lebih menulis: “Kata-kata ibarat sapu.” Ketika dipakai menyapu, lantai lebih bersih namun debu terbang kemana-mana. Dan hening ibarat lap pel. Lantai bersih tanpa membuat debu terbang. Dengan kata lain, pujian, makian, kekaguman, bagian lain (seperti sapu). Sedangkan hening di dalam bersama rasa cukup seperti lap pel, bersih, jernih, tanpa menimbulkan dampak negative.

Manusia lain yang juga sampai di sini bernama Chogyum Trungpa, di salah satu karyanya yang mengagumkan (Shambala, the Secred of the Warrior) ia menulis: “This basic wisdom of Shambala is that in this wirl, as it is, we can find a good an meaningful human life that will also serve others. This is richness.” Itulah kekayaan yang mengagumkan, bahwa dalam hidup yang sebagaimana adanya (bukan yang seharusnya) kita bisa menemukan kehidupan berguna sekaligus pelayanan bermakna buat pihak lain.

(Artikel di atas dicuplik dari buku: Kebahagiaan yang Membebaskan karya Gede Prama)

4 Langkah Sederhana untuk Mencapai Tujuan

Semua orang pasti memiliki tujuan dalam hidupnya. Perbedaannya hanya pada dua hal saja. Sebagian mencapai tujuannya dan sebagian lainnya gagal mencapai tujuannya. Dan untuk sampai pada quadran orang-orang yang berhasil mencapai tujuan hidupnya tentu diperlukan beberapa langkah pasti dan terencana. Nah, agar tak terperosok dalam kumpulan orang-orang yang gagal mencapai tujuan hidupnya di bawah ini saya ingin berbagi tips 4 langkah sederhana untuk mencapai tujuan hidup Anda.


  • Buatlah tujuan yang realistis.
    Membuat tujuan yang realistis membuat Anda akan lebih mudah dan bersemangat untuk menggapainya. Bila perlu, jabarkanlah tujuan Anda itu menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil, sehingga Anda dapat melihat bagaimana Anda akan mencapai tujuan Anda secara keseluruhan. Untuk tahun mendatang, bahkan akan lebih baik rencana pelaksanaan tersebut dijabarkan perbulan secara lebih rinci dan terarah berikut dengan hal-hal yang harus Anda lakukan untuk mencapainya.


  • Menetapkan jadwal kerja.
    Semua tujuan hidup yang bermuara pada kebebasan financial selalu harus dicapai dengan kerja keras. Tak seorang pun bisa mencapai tujuan hidupnya hanya dengan diam berpangku tangan dan menunggu keajaiban datang. Semua hal di dunia ini didapat dengan kerja keras. Kata kunci yang harus selalu Anda ingat adalah dunia bukanlah surga!. Hanya orang yang bersedia bekerja keraslah yang pada akhirnya akan mengecap manisnya kebebasan financial dalam hidup. Untuk itu, tetapkanlah jadwal kerja yang pasti untuk mencapai tujuan Anda. Jangan biarkan hal lain mengganggu keterfokusan Anda akan tujuan yang ingin Anda capai.


  • Bertahanlah dan jangan pernah menyerah.
    Untuk dapat mencapai tujuan adakalanya diperlukan usaha yang benar-benar keras. Dalam prosesnya di jalan yang akan Anda lalui menuju tujuan Anda akan dan pasti menghadang kesulitan-kesulitan yang tak selamanya mudah diatasi. Untuk itu, bertahanlah dan jangan pernah menyerah pada penderitaan dan kesulitan yang menghadang di jalan dalam mencapai tujuan Anda.


  • Katakan pada setiap orang mengenai tujuan Anda.
    Manusia adalah makhluk hidup yang dilengkapi dengan ego dan gengsi. Untuk itu, demi untuk mensugesti diri sendiri, sering-seringlah mengatakan pada orang lain akan tujuan hidup yang ingin Anda capai berikut dengan tenggat waktu untuk meraihnya. Jangan pernah menyimpan tujuan hidup Anda hanya untuk diri sendiri saja karena jika Anda hanya menyimpannya untuk diri sendiri hal itu hanya akan membuat Anda terlalu mudah untuk menyerah dan beralih focus. Biarkan semaua orang tahu akan apa yang ingin Anda capai agar Anda lebih terlecut untuk menggapainya karena mungkin jika Anda tak berhasil mencapainya maka orang lain akan mencibir Anda sebagai pemimpi yang tak tahu diri.


Dengan keempat langkah sederhana tersebut, jika benar-benar Anda praktikkan niscaya tujuan hidup sebesar apapun akan lebih mudah untuk Anda raih. Disamping itu, jangan pernah bosan untuk berdo’a kepada Tuhan agar Dia selalu membimbingmu tetap dalam rel yang benar untuk mencapai tujuan hidup Anda.

Template by - Abdul Munir - 2008