Thursday, June 24, 2010

Tiga Tradisi Etnis China dalam Membangun Bisnis

Dalam mengembangkan usaha perdagangannya Etnis Cina berpegangan kepada tiga nilai yang dijadikan dasar atau pedoman Etnis Cina dalam menjalankan usahanya. Tiga nilai tersebut sebagai penentu prilaku bisnisnya yaitu :

1. Hopeng
Hopeng adalah filosofi Etnis China untuk menjaga hubungan baik dengan mitranya, baik kepada relasi bisnisnya maupun kepada konsumen. Relasi menjadi sangat penting dan memegang peranan yang paling besar untuk bisnis yang dijalankan karena sebagian besar perusahaan Cina dalam mengepalai suatu kongsi atau perseroan adalah menggalang kerjasama dengan sesama anggota keluarga. Hopeng merupakan salah satu untuk mengurangi dagang yang sering kali bersifat sangat spekulatif.

2. Hongsui
Hongsui adalah sebuah kepercayaan Etnis China pada faktor-faktor yang menunjang nasib baik dan buruknya suatu usaha. Hongsui ini biasanya berhubungan dengan tempat usaha, tata letak, wilayah dan sebagainya yang sesuai dengan keberuntungan. Ini memang wilayah sugesti, tapi bukan berarti sepenuhnya takhayul karena bagaimana pun juga adanya ramalan-ramalan mengenai tempat dan tata letak membuat Etnis China menjadi sangat berhati-hati dan waspada yang ada gilirannya masyarakat Etnis Cina dituntut agar lebih berhasil menyiasati ramalan-ramalan dan berusaha memahami aturan-aturan yang terdapat didalamnya.

3. Hokkie
Hokkie yaitu peruntungan nasib baik. Para pengusah Etnis Cina memegang suatu konsep pengelolaan resiko yang diatasi dengan melakukan suatu pengeloalaan. Nasib atau takdir melalui hongsui sehingga terlihat bahwa hokkie lebih merupakan sugesti semata karena dunia sangat menantang. Nasib baik memang tak selalu datang menghampiri setiap orang, maka dari itu untuk mendapat peruntungan baik orang harus bisa mensiasati keadan agar kemudian nasib baik itu menghampiri. Hokkie berhubungan dengan Hongsui meski tak selalu, untuk itu demi mendatangkan nasib baik hal pertama yang biasanya dilakukan Etnis China adalah memperbaiki Hongsui, pun begitu sebaliknya.

Perilaku bisnis mereka terbentuk oleh kebisaan berabad-abad. Ini menyebabkan mereka menciptakan manajemen yang khas, dimana saja meraka tinggal. Tetapi sementara itu mereka tidak akan kaku bilamana harus mengubah diri mereka sebagai mana mestinya keadaannya. Ciri yang konon terbentuk oleh kebisaan berabad-abad itu antara lain, terlihat pada perusahaan mereka yang lazimnya adalah perusahaan keluarga. Sedangkan kekayaan yang mereka himpun sebagian besar hanya beredar diantara anak dan keturunannya mereka sendiri. Ini menyebabkan orang luar sulit memanfaatkan kekayaan itu. Tertarik untuk menjalankan bisnis a la Etnis China?

0 comments:

Template by - Abdul Munir - 2008